Pastikan Stok Oksigen Tersedia

Gambir, Warta Kota, Setiap harinya Dinas Kesehatan DKI Jakarta mendapat jatah 150 tabung oksigen untuk disiapkan di Posko Isi Ulang Oksigen. Demikian diungkap Kepala Seksi Alat Kesehatan Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Iwa.

Perihal penyediaan tabung oksigen di DKI Jakarta, lanjut Iwa, Dinas Kesehatan DKI Jakarta berkolaborasi dengan Dinas Bina Marga DKI Jakarta, BPBD, Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta, dan Dinas Perhubungan DKI Jakarta. Mereka menyediakan posko penampungan tabung oksigen di DKI Jakarta. 

"Kita dijatah 150 tabung sama Krakatau Steel per hari. Ini kan tabungnya punya rumah sakit-rumah sakit. Jadi sebenarnya rumah sakit kan sudah berkontrak dengan penyedia oksigen. Cuma, karena kasusnya tinggi dan butuh  banget, Jadi penyedia nggak bisa memenuhi," ucap Iwa.

Lebih lanjut, Iwa menambahkan bahwa persediaan oksigen masih tersedia. "Tapi mesin kan punya kapasitas. Karena kasus meningkat luar biasa dan (tabung oskigennya) harus diisi dulu, kan butuh waktu, jadi antre. Ind merupakan salah satu cara Pemprov DKI Jakarta mencari alternatif lain, kerja sama dengan Krakatau Steel," tambah Iwa. 

Iwa menilai, bahwa pasokan oksigen di Posko Rescue Oxygen Pemprov DKI Jakarta  diprioritaskan untuk wilayah Jakarta. "Kita prioritaskan yang Jakarta dulu, kita tidak hanya melayani RSUD, rumah sakit swasta juga ada," beber Iwa. 

Iwa juga mengatakan, Posko Rescue Oxygen Pemprov DKI Jakarta hanya melayani pihak rumah sakit. "Individu atau pribadi kita nggak bisa. Satu rumah sakit biasanya 10 tabung," pungkas Iwa. 

Antre

Sementara, warga Jakarta Timur berbondong-bondong mendatangi tempat isi ulang tabung oksigen di Jalan Raya Penggilingan, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur pada Senin (5/7). Akibatnya, kemacetan terjadi di sekitar lokasi pengisian tabung oksigen sampai 300 meter. Dari pantauan lokasi, sejumlah mobil pikap dan ambulans membawa tabung oksigen untuk diisi ulang.

Sandi warga Cakung, Jakarta Timur mengatakan, dirinya ikut mengantre isi ulang tabung gas karena orangtuanya sedang isolasi mandiri. "Buat orangtua saya lagi isolasi mandiri," kata dia.  

Sandi mengisi tabung gas oksigen berukuran kecil seharga Rp 30.000. Sementara kata dia, ukuran besar isi ulang tabung gas dihargai sekitar Rp 100.000. "Saya mengantre dari jam 08.00 WIB baru selesai jam 11.00 WIB," ujar dia.

Senada dengan Sandi, Rismanto melanjutkan antrean pengisian tabung oksigen cukup banyak. Namun pihak penjual isi ulang lebih mengutamakan warga yang sedang menjalani isolasi mandiri. Jadi, penjual tabung oksigen mendahulukan yang bawa tabung gas kecil, Karena dia tahu kalau tabung kecil buat warga yang isoman," jelas dia. (m26/m29) 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pemprov Kalteng Terima Bantuan Oksigen

Mewaspadai Defisit Oksigen

Penjual Tabung Oksigen Minta Pembeli Tunjukkan Hasil PCR